Berwisata di Jakarta tidak harus ke mall, taman wisata atau hiburan. Jika ingin suasana lain yang tenang dan menyegarkan, terdapat Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk yang terletak di Jakarta Utara yang bisa dijadikan alternatif wisata keluarga. TWA Angke Kapuk adalah salah satu kawasan konservasi alam yang berekosistem mangrove. Areal seluas 99,82 hektar ini memiliki vegetasi utama berupa pepohonan mangrove atau bakau.
Hutan bakau atau mangrove tak hanya memliki fungsi menjaga keseimbangan alam karena sebagai tempat berkembang biaknya ikan-ikan di laut, ternyata juga bisa dijadikan tempat wisata. Tak perlu jauh-jauh, karena di Jakarta pun memiliki hutan bakau yang sekaligus dapat dijadikan tempat wisata.
Terletak di pesisir Jakarta Utara, TWA Angke Kapuk sebenarnya merupakan kawasan konservasi bakau yang sebelumnya hampir punah karena banyaknya tambak-tambak liar di sekitar pesisir. Kawasan konservasi yang tak terurus membuat para petambak liar dengan bebas berdatangan dan mulai menebang pohon-pohon bakau yang ada. Tidak hanya itu, pemukiman liar juga menjamur yang mengakibatkan makin rusaknya kawasan konservasi bakau ini.
Hingga pada tahun 2010 TWA Angke Kapuk diresmikan sebagai taman wisata alam yang terintegrasi dengan kawasan konservasi mangrove. Adanya pihak pengelola kawasan wisata, membawa angin segar bagi kelestarian hutan bakau. Dimulailah pembangunan area-area wisata alam yang mendukung adanya konservasi mangrove hingga terbentuk TWA Angke Kapuk seperti sekarang yang boleh dibilang juga sebagai wisata pendidikan.
Menurut Murniwati Harahap, Kepala Pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk, bahwa dulunya kawasan ini adalah hutan bakau. Namun karena dibiarkan tak terurus, banyak petambak-petambak liar datang, kemudian menebang pohon-pohon bakau. Melihat semakin terancamnya kondisi hutan bakau yang tersisa, maka pada tahun 2010, TWA Angke Kapuk diresmikan dengan luas wilayah hampir 100 hektar sekaligus sebagai kawasan konservasi hutan bakau. “Sampai sekarang tetap sebagai kawasan konservasi mangrove dan sekaligus ekowisata bagi warga Jakarta dan sekitarnya, " kata Murniwati.
Murniwati menuturkan, butuh kerja keras yang lama untuk membangun Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk. “Dulunya banyak sekali penambak liar di sini, kami berusaha mengembalikan fungsi lahan ini sebagai tempat konservasi hutan mangrove, juga aneka binatang liar yang ada seperti biawang, dan udang,” ucap Murniwati.
Sedangkan dalam usaha konservasi flora dan fauna kawasan hutan mangrove, realisasinya menurut Murniwati melibatkan masyarakat secara luas dengan memberikan pendidikan akan arti penting konservasi hutan mangrove.
"Kami harus mengikutsertakan rakyat seluas-luasnya dan memberikan pendidikan kepada mereka agar mereka sadar pentingnya konservasi alam. Hal ini bertujuan untuk kelangsungan dari Taman Wisata Alam Angke Kapuk itu sendiri, karena dengan munculnya kesadaran dari masyarakat, tujuan awal pelestarian hutan mangrove bisa terealisasi, “ aku Murniwati.
Pendidikan yang diberikan oleh Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk tergolong unik namun efisien. Pasalnya dari setiap pengunjung yang datang ke lokasi wisata ini, pihak management menyediakan fasilitas dan mewajibkan untuk menanam tanaman mangrove. “Wisatawan yang datang cukup membayar tiket masuk dan kemudian akan mendapatkan dua tanaman mangrove untuk kemudian ditanam di sekitar area yang ada. Pengunjung juga akan mendapatkan makan siang, serta dapat mengelilingi hutan mangrove serta melihat berbagai macam satwa liar yang ada di Taman Wisata ini dengan menggunakan kano atau perahu karet,” ungkap Murniwati.
Taman Wisata Alam Angke Kapuk ini juga memberikan sanksi yang tegas kepada mereka yang kedapatan memancing ikan, yaitu akan mendapatkan hukuman 10 tahun penjara atau denda Rp 5 miliar rupiah. “Karena ini benar-benar taman konservasi, maka kami benar-benar menerapkan hukum yang berlaku juga sesuai yang dikeluarkan oleh Departemen Kehutanan,” tambah Murniwati.
Belajar mencitai Alam. Berwisata ke TWA Angke Kapuk akan bermanfaat buat keluarga terutama anak-anak karena wisata di sini bersifat edukatif dengan mengajarkan pentingnya menjaga lingkungan dan berbagai kegiatan positif lain yang mendukung. Seperti misalnya pengetahuan akan konservasi alam terutama tentang mangrove, jenis-jenis tanaman mangrove dan tumbuhan pantai atau rawa, bahkan beberapa jenis satwa langka terdapat di kawasan konservasi ini.
Pengunjung dapat menikmati keindahan flora dan fauna hutan bakau dan juga bisa belajar mengenai konservasi mangrove. Seringkali pula kawasan ini dijadikan penelitian tentang tanaman mangrove dan fauna yang mendiaminya. Di TWA Angke Kapuk sendiri, selain bermacam jenis pohon mangrove yang rimbun, terdapat berbagai jenis flora dan fauna lain yang tumbuh dan berkembang di sana. Seperti beberapa jenis flora pantai atau rawa antara lain, waru laut, bluntas, mendongan, kedondong laut, dadap, ki hujan, flamboyan, ki tower dan duri busyetan.
Sementara jenis-jenis fauna yang mendiami KWA Angke Kapuk umumnya adalah jenis-jenis burung merandai dan hampir seluruhnya merupakan fauna yang dilindungi seperti, pecuk ular, kowak maling dan kuntul putih.
Memasuki gerbang TWA Angke Kapuk, segera kita akan disuguhi rimbunnya pepohonan yang asri. Masuk lebih jauh, tanaman khas TWA Angke Kapuk segera menyambut, pepohonan bakau yang rindang. Di area ini terdapat camping ground yang disewakan untuk pengunjung yang ingin merasakan sensasi berkemah di alam bebas. Semua perlengkapan kemah telah disediakan oleh pengelola. Dan pengunjung yang berkemah di sini juga mendapatkan fasilitas makan pagi bagi 3 orang.
Sensasi berbeda juga ditawarkan TWA Angke Kapuk, yaitu menginap di antara hutan bakau. Terdapat penginapan dengan berbagai jenis, baik di darat, maupun di tengah kolam bakau. Bentuknya pun unik-unik. Ada yang berbentuk seperti tenda kemping hingga rumah dayak. Semua penginapan diberi nama layaknya nama bakau, seperti Avicenna dan Rhizophora.
Harga yang ditawarkan bermacam-macam tergantung dari besar kecilnya penginapan. Ada juga penginapan dua lantai yang disertai lobby di bawahnya, dapat berfungsi untuk menyelenggarakan kegiatan bisnis ataupun pertemuan.
Menurut Murniwati, di taman wisata unsur kelengkapan sebagai tempat wisata akan terus dikembangkan. Misalnya saja akan dilengkapi dengan jalur sepeda bagi para wisatawan. Mengingat lahannya yang sangat luas, sepeda akan memudahkan pengunjung berwisata di taman wisata bakau tersebut. Serta juga akan ada sarana wisata outbound yang menguji adrenalin pengunjung.
Sensasi Menanam. Pengunjung yang datang ke TWA Angke Kapuk, tak hanya berwisata di antara bakau, namun juga diajarkan pentingnya melindungi bakau yang hampir punah. Jika ingin belajar menanam bakau, di sini juga disediakan fasilitas. Mulai dari penanaman bakau biasa, hingga penanaman nostalgia.
Penanaman bakau biasa, pengunjung bisa menanamkan bakaunya sendiri, tentunya dengan peralatan dan bibit penanaman yang telah disediakan oleh pengelola. Bakau ditanam pada bronjong atau sejenis tempat terbuat dari kayu, yang kemudian diisi oleh lumpur. Tak perlu bingung untuk menanamnya karena akan ada pemandu yang menemani.
Nah jika ingin lebih eksklusif, bisa juga mengikuti penanaman nostalgia. Pada penanaman nostalgia, bakau yang telah ditanam akan diberikan papan nama yang bertuliskan nama si penanam. Jadi, jika sewaktu-waktu si penanam ingin melihat bakaunya tumbuh, bisa datang menengok bakau tanamannya. Ada juga wisata air dengan menggunakan perahu atau kayak mengitari hutan bakau. Untuk lokasi pemotretan, pemandangan hutan bakau di sini sangat menarik.
Bukan hanya sekedar melihat hutan mangrove saja, di TWA Angke Kapuk, Anda bisa melakukan berbagai macam aktivitas dengan fasilitas mendukung yang disediakan. Mulai dari berjalan kaki pun menyenangkan, bersama keluarga Anda bisa menyusuri hutan mangrove sambil menikmati kesegaran alam sekitar yang tidak bisa Anda dapatkan saat beraktivitas setiap hari. Berjalan kaki menyusuri Sungai hingga pinggiran laut sungguh sangat menarik, tak jarang Anda akan melihat fauna- fauna yang menarik disini, seperti biawak dan berbagai macam kicauan burung yang menemani jalan- jalan santai Anda disini, pikiran jadi segar tentu akan Anda dapatkan.
Lokasi. Waktu yang tepat untuk berkunjung ke taman ini tentunya pada waktu akhir pekan ataupun hari libur, dan pastinya suasana pagi dan sore menyenangkan bagi Anda dan keluarga. Berbagai fasilitas lain yang bisa Anda temukan di taman wisata ini, mulai dari restaurant, café penginapan, lapangan olahraga dan masih banyak lainnya.
Untuk berkunjung ke TWA Angke Kapuk ini tidaklah terlalu sulit. Lokasinya yang terletak di kawasan perumahan Pantai Indah Kapuk di Jakarta Utara, tak jauh dari pintu keluar tol Bandara Soekarno-Hatta ke arah Kapuk Muara, atau jika Anda berasal dari tol JORR Lingkar Barat bisa keluar Kamal ke Jalan Kamal Raya, masuk komplek PIK.
Bisa juga Anda yang menggunakan angkutan umum dapat memanfaatkan bis TransJakarta jurusan Pluit. Dari stasiun pemberhentian terakhir TransJakarta di depan Mega Mall Pluit, disambung dengan angkutan U11 berwarna merah ke arah Angke. Lantas turun di pintu gerbang PIK lalu menggunakan jasa ojek hingga pintu depan taman wisata.